Pengambilan Sampel Tanah Di Kebun Agrostandar BPSIP Sulawesi Tengah
Sigi, 22 oktober 2024. mahasiswa Pertanian Universitas Tadulako Jurusan Agroteknolgi dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jurusan Agribisnis Palu Sulawesi Tengah. Melakukan kegiatan pengambilan sampel tanah di kebun agrostandar Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tengah yang dipandu oleh Bapak Sugito, sampel tanah yang di ambil ini selanjutnya akan di uji. untuk mengetahui unsur hara yang terkandung di dalamnya sehingga dapat diperoleh rekomendasi dosis pupuk.
Secara umum pengambilan sampel tanah ditujukan untuk menentukan sifat fisikokimia, termasuk tekstur tanah dan bahan organik. Pada kegiatan pengambilan sampel tanah ini bertujuan untuk mengetahui unsur hara yang terkandung di dalamnya sehingga dapat di peroleh rekomendasi dosis pupuk.
Lebih rinci Bapak Sugito menjelaskan dalam pengambilan sampel tanah ada beberapa metode yang dapat di gunakan di antaranya sistem zig zag, acak, kotak dan lurus sejajar. Penentuan titik pengambilan sampel dalam satu hektar menggunakan jarak 20-50 meter antar titik sampel. Pengambilan sampel dalam 1 hektar minimal 10 titik. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengambilan sampel di antaranya, jangan mengambil sampel tanah yang telah terbakar, setelah habis tanam, dan panen.
Pengambilan sampel tanah menggunakan alat bor tanah dengan kedalaman sampel 20 cm (top soil). Sampel tanah yang telah di ambil di kumpulkan dalam satu wadah kemudian di campur hingga homogen menjadi sampel tanah komposit yang selanjutnya akan di uji. Pengujian dapat di lakukan di laboratorium ataupun menggunakan perangkat uji tanah.
Dengan adanya materi pengambilan sampel tanah ini, selain manambah pengetahuan mahasiswa magang juga meningkatkan keterampilan dalam teknik pengambilan sampel tanah. Jayalah Pertanian Indonesia (Enjel, Melfy, Fani).